sabar

Senin, 31 Oktober 2011

(rqws 5) GAMA DI SISI ALLAH HANYA ISLAM


GAMA DI SISI ALLAH HANYA ISLAM
Saat ini beberapa kelompok munafik maupun non Muslim berusaha menanamkan kepercayaan kepada ummat Islam bahwa semua agama sama benarnya/pluralisme. Setelah ummat Islam percaya hal itu, maka sebagian non Muslim mengajak ummat Islam untuk masuk ke agama mereka. Toh semua agama sama benarnya, jadi tidak masalah jika pindah agama. Padahal jika mereka benar meyakini itu, kenapa bukan mereka yang masuk Islam?
Itulah perbuatan orang yang ingin memadamkan agama Islam.
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” [At Taubah:32]
Islam mengakui adanya pluralitas atau keragaman beragama dengan ayat “Tidak ada paksaan dalam beragama” [Al Baqarah:256]. Dengan adanya ayat tersebut, Islam mengakui adanya kebebasan beragama.
Meski demikian, dalam ayat yang sama, Islam menegaskan bahwa yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Islam membedakan mana yang benar dari yang salah.
“…sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. ..” [Al Baqarah:256]
Allah menegaskan bahwa agama yang diridhai/diterima Allah hanya satu, yaitu Islam:
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” [Ali Imran:19]
Allah sekali-kali tidak akan menerima agama selain Islam:
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali Imron:85]
Sesungguhnya ajaran Islam berasal dari wahyu Allah, oleh karena itu tak ada pertentangan di dalamnya:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” [An Nisaa:82]
Bandingkan dengan ajaran agama lain yang di satu ayat memerintahkan ummatnya agar menyembah hanya satu Tuhan, tapi di ayat lain justru mempersekutukannya.
Islam juga agama yang sesuai dengan fitrah/sifat dasar manusia:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” [Ar Ruum:30]
Sebagai contoh, pada dasarnya manusia menyembah hanya satu Tuhan. Bahkan agama-agama yang menyembah beberapa oknum Tuhan pun mengakui bahwa Tuhan mereka satu meski dengan embel-embel terdiri dari beberapa bagian/oknum. Islam mengajarkan Tauhid yang murni, yaitu KeTuhanan yang MAHA Esa:
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” [An Nahl:36]
Jika agama lain ada embel-embel Tri (tiga) misalnya Trimurti atau Trinitas (3 oknum Tuhan) dalam Ketuhanan mereka, maka Islam benar-benar agama monotheist yang murni atau tauhid tanpa embel-embel sedikitpun.
“Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".[Al Ikhlas 1:4]
Dari ayat di atas Islam tidak mengakui adanya lebih dari 1 oknum Tuhan. Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Jika agama lain menganggap Isa sebagai satu oknum Tuhan, Islam mengatakan bahwa hanya ada satu Tuhan dan Isa tak lain hanya manusia utusan Allah:
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, `Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” [An Nisaa’:171]
Sesungguhnya Nabi Isa tak pernah mengaku sebagai Tuhan:
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai `Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" `Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".” [Al Maa-idah:116]
Isa tidak lain hanyalah hamba Allah yang dijadikan Nabi:
“Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya ni`mat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani Israil. “ [Az Zukhruf:59]
Sesungguhnya Islam adalah agama yang universal berlaku dari zaman ke zaman dan di segala tempat. Hanya ada satu Islam dan jangan berpecah-belah:
“Dia telah mensyari`atkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama) -Nya orang yang kembali (kepada-Nya).” [Asy Syuura:13]
Agama Islam adalah agama yang benar di atas segala agama yang batil:
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.” [At Taubah:32-33]
Hanya Islam agama yang bersih dari syirik (mempersekutukan Tuhan):
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.” [Az Zumar:3]
Islam adalah agama yang terakhir:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Al Ahzab:40]
Islam adalah agama yang telah sempurna dan diridhai oleh Allah SWT. Karena itu, tidak perlu ada Nabi palsu atau gadungan atau pun orang-orang munafik yang merubah-rubah ajaran Islam hanya untuk diselaraskan dengan hawa nafsu manusia atau keinginan negara Barat tertentu:
“… Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu...” [Al Maa-idah:3]
Itulah aqidah atau kepercayaan Islam yang berlandaskan firman Allah yang termaktub dalam Al Qur’an. Semoga kita bisa memahami dan meyakininya dengan sepenuh hati.
habibi"Q

Tidak ada komentar:

Posting Komentar